Tuesday, April 23, 2013

Hakekat Laporan Keuangan

Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita didalam mengelola keuangan. Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan.

DESKRIPSI LAPORAN KEUANGAN

Laporan   keuangan   adalah   hasil   dari   proses   Akuntansi Keuangan  yang   dapat memberikan informasi tentang keadaan suatu perusahaan sekaligus merupakan alat komunikasi antara data keuangan  atau aktivitas perusahaan dengan pihak- pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
 
Tujuan Laporan Keuangan
Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu badan usaha yang akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Tujuan  laporan  keuangan  menurut  APB  Statement  No.  4  digolongkan sebagai berikut
:

1.Tujuan Khusus
Tujuan  khusus  dari  laporan  keuangan  adalah  untuk  menyajikan laporan  posisi  keuangan,  hasil  usaha  dan  perubahan  posisi  keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan General Accepted Accounting Principle (GAAP).

2. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Memberikan   informasi   yang   terpecaya   tentang   sumber-sumber ekonomi dan kewajiban perusahaan dengan maksud: Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan, Untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya, untuk menilai  kemampuannya  untuk  menyelesaikan  utang- utangnya dan Menunjukkan  kemampuan  sumber-sumber  kekayaan  yang  ada untuk  pertumbuhan perusahaan.

b. Memberikan  informasi  yang  terpercaya  tentang  sumber  kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud :
Memberikan   gambaran   tentang   deviden   yang   diharapkan   pemegang saham, Menunjukkan    kemampuan    perusahaan    untuk    membayar kewajiban  kepada     kreditur,     supplier,     pegawai,     pajak, mengumpulkan dana untuk perluasan, Memberikan  informasi  kepada  manajemen  untuk  digunakan dalam pelaksanan fungsi perencanaan dan pengawasan, Menunjukkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka panjang, Memeberikan   informasi   keuangan   yang   dapat   digunakan   untuk   menaksir  potensi perusahaan dalam menghasilkan laba, Memberikan  informasi  yang  diperlukan  lainnya  tentang  perubahan harta dan kewajiban, Mengungkapkan  informasi  relevan  lainnya  yang  dibutuhkan  para pemakai laporan keuangan.

3.Tujuan Kualitatif
 
a.Relevan
Memilih   informasi   yang   benar-benar   dapat   membantu   pemakai laporan.
 
b.Understandability (Dapat Dimengerti)
Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
 
c.Verifiability (Daya Uji)
Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama, dengan kata lain ukurannya harus ada.
 
d.Netrality
Laporan   akuntansi   itu   harus   netral   terhadap   pihak-pihak   yang berkepentingan.  Informasi  dimaksudkan  untuk  pihak  umum  bukan untuk pihak-pihak tertentu saja.
 
e.Time-Liness
Laporan akuntansi bermanfaat  untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
 
f.Comparability (Mempunyai Daya Banding)
Laporan   akuntansi   harus   dapat   saling   diperbandingkan   artinya akuntansi   harus   memiliki   prinsip   yang   sama   baik   untuk   suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
 
g.Completeness
Informasi  yang  dilaporkan  mencakup  semua  kebutuhan  yang  layak dari para pemakai.

Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan :

Laporan  keuangan  yang  dibuat  mempunyai  tujuan  untuk  memberikan informasi dari posisi keuangan dan perubahan posisi keuangan secara periodik yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Laporan keuangan bersifat historis karena laporan keuangan merupakan akumulasi dari transaksi yang telah terjadi  dalam  suatu  perusahaan  dalam  masa  yang  bersangkutan,  dan  bersifat menyeluruh karena merupakan akumulasi dari seluruh kegiatan usaha yang dapat diukur atau dinyatakan dengan uang.

Ada beberapa keterbatasan laporan keuangan, yaitu :
  1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim  report yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara dan bukan merupakan laporan yang final.
  2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.
  3. Laporan   keuangan   disusun   berdasarkan   hasil   pencatatan   transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan atau mencerminkan  unit  yang  dijual  semakin  besar,  mungkin  kenaikan  itu disebabkan naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin jug diikuti kenaikan tingkat harga-harga.
  4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor- faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon