Showing posts with label Materi Bahasa Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Materi Bahasa Indonesia. Show all posts

Friday, August 5, 2016

Fungsi Tanda Baca dan Contohnya

   Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.

Jenis tanda baca

1. Titik (.)
1.1 Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan atau kalimat berita.
Contoh: l Fitur utama bisnis adalah bahwa sesuatu itu harus dapat dijual atau menghasilkan uang.
1.2 Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh: l LL Bean yang membuat peralatan outdoor bukan perusahaan berskala raksasa tetapi memiliki reputasi melampaui bisnis yang lebih besar.
1.3 Tanda titik dipakai pada akhir singkatan, gelar, jabatan, pangkat dan sapaan.
Contoh: l Dr. (Dokter) -> Dr. Tangkas mendapatkan gelar sarjananya dengan nilai yang memuaskan.
1.4 Tanda titik dipakai pada singkatan kata yang umum dipakai, biasanya diambil 3 huruf.
Contoh: l hlm. (Halaman) -> Kutipan menarik itu diambil dari hlm 5 dan 8.
1.5 Tanda titik dipakai untuk pemisah bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh: l Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk adalah sebanyak 237.556.363 jiwa.

2. Koma (,)
2.1 Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Contoh: l Pada bulan puasa atau menjelang Hari Raya Idul Fitri pakaian yang paling laris pastilah peci, baju koko dan sarung.
2.2 Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan kecuali.
Contoh: l Industri hulu masa kini umumnya, seperti plastik, minyak kelapa sawit atau pabrik gula.
2.3 Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh: l Apabila keliru memilih bidang spesialisasi, usaha tidak dapat melaju.
2.4 Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat.Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh: l Oleh karena itu, sangat disarankan agar kita menengok dulu ke kiri dan ke kanan sebelum menyebrang.
2.5 Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o , ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh:l Kasihan, anak kecil itu tertabrak mobil.
2.6 Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh: l “Pemantapan struktur ekonomi masyarakat ke depan harus berbasis pada sumber daya unggulan daerah dengan dukungan infrastruktur ekonomi wilayah yang memadai, “kata Cagub incumbent Hj Ratu atut Chosiyah, di Serang, Jumat (7/10/2011).
2.7 Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka .
Contoh: l Widjaya, IG Rai. Hukum Perusahaan. Jakarta: Megapoin, 2000.

3. Tanda titik koma (;)
3.1 Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh: l Malam makin larut; kami belum selesai juga.
3.2 Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh: l Ayah pergi ke kantor; ibu sibuk bekerja di dapur; adik mengerjakan pr.

4. Tanda titik dua (:)
4.1 Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti jaringan.
Contoh: l Fakultas Ekonomi UPN Jogja memiliki tiga jurusan: Akuntansi, Managemen, dan Ilmu Ekonomi.
4.2 Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang membutuhkan pemerian.
Contoh: l Project By: TriExs Media Project
Penulis: Lie Charlie
Editor: Wicak
4.3 Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh: l Guy: “Tolong sampaikan memo ini kepada bendahara.”
Ilan: “Siap, Pak.”
4.4 Tanda titik dua dipakai
(i) di antara jilid atau nomor dan halaman,
(ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau
(iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan.
Contoh : l QS. Al-Baqarah: 38
4.5 Tanda titik dua dipakai untuk menandai rasio (angka banding).
Contoh: l Perbandingan sex ratio antara laki-laki dan perempuan di daerah x tahun 2010 adalah 100: 97.

5.Tanda hubung (-)
5.1 Tanda hubung dipakai untuk menghubungkan unsur-unsur kata ulang.
Contoh: l Anak-anak kelaparan di negara Afrika adalah akibat globalisasi.
5.2 Tanda hubung dipakai untuk menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Contoh: l indonesia
l 21-12-2012
5.3 Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan
(a) se-dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital;
(b) ke-dengan angka,
(c) angka dengan-an,
(d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan
(e) nama jabatan rangkap.
Contoh: l se-Indonesia; ke-6; tahun 90-an.
5.4 Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh: l di- packing

6. Tanda tanya (?)
6.1 Tanda tanya dipakai pada akhir tanya.
Contoh: l Siapa menteri keuangan saat ini?
6.2 Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh: l Dinosaurus musah sejak 30 juta tahun yang lalu (?)

7. Tanda seru (!)
7.1 Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh: l Jauhkan dia sekarang juga!

8. Tanda petik ganda (“…”)
8.1 Tanda petik ganda mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh: l Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia.”
8.2 Tanda petik dipakai untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh: l Sekjen PBB memberikan pidato yang berjudul “Perdamaian Dunia di Tengah Krisis Sosial” yang menghasilkan dukungan dari seluruh dunia.
8.3 Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang memiliki arti khusus.
Contoh: l Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.

9. Tanda garis miring (/)
9.1 Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh: l Jalan Kediri VI / 2
9.2 Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata tiap, per atau sebagai tanda bagi dalam pecahan dan rumus matematika.
Contoh: l Modem itu memiliki kecepatan sampai 7,2 Mb / s.

10. Tanda petik tunggal (‘…’)
10.1 Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh: l “Dia bilang padaku ‘jangan kau ganggu dia’, seketika itu aku ingin mengingatkannya kembali.” Ujar Andi.
10.2 Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Contoh: l Dengan metode ilmiah atau psikis tertentu brain-washing ‘cuci otak’ memang dapat dilakukan.

11. Tanda apostrof (‘)
11.1 Tanda apostrof digunakan untuk penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Contoh: l Tangkas bertugas sebagai pembaca pembukaan UUD ‘45.
12. Tanda elipsis (…)
12.1 Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus, misalnya untuk menuliskan naskah drama.
Contoh: l “PLAK ….. ALHAMDULLLIILAHH ……” kuda itu berjalan dengan cepat, sampai-sampai orang itu tidak bisa mengendalikanya, di depan terlihatlah jurang yang sangat dalam.
12.2 Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan, misalnya dalam kutipan langsung.
Contoh: l Sebab-sebab kemunduran indonesia dikarenakan … ketimpangan ekonomi antara si miskin dan si kaya.

13. Tanda kurung (…)
13.1 Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.
Contoh: l Jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga disebut demand (permintaan).
13.2 Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Contoh: l Pertumbuhan pemberian kredit dari Desember 2008 sampai Januari 2009 (lihat Tabel 2) menunjukkan adanya perkembangan perekonomian Indonesia terhadap sektor rill.
13.3 Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh: l BJ Habibie adalah orang yang berasal dari (Daratan) Asia pertama yang memimpin perusahaan terpenting di Eropa.
13.4 Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Contoh: l Jenis elastisitas terdiri dari (a) elastis, (b) inelastis, (c) elastis uniter, (d) elastis sempurna, dan (e) inelastis sempurna.

14. Tanda Tanda Kurung Siku ([…])
14.1 Tanda kurung siku mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada tulisan orang lain.
Contoh: l Ibu men [y] apu halaman rumah sejak pagi.
14.2 Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah ditandai kurung.
Contoh: l Persamaan akuntansi ini (perbedaannya ada di Bab 1 [lihat halaman 38-40]) perlu dipelajari disini. 


 semoga bermanfaat....

Sunday, March 2, 2014

Membaca Berita


materi Bhs Indonesia
Membacakan berita dapat menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan bagi sang pembaca dan pendengarnya jika pembacaan dilakukan dengan baik. Untuk dapat menjadi pembaca berita yang baik perlu berlatih:
1. lafal dan pengucapan yang jelas;
2. intonasi yang benar;
3. sikap yang benar.
 

Dalam menyampaikan berita, intonasi dapat menimbulkan bermacam arti. Keras lambatnya suara atau pengubahan nada, dan cepat lambatnya pembacaan dapat digunakan sebagai penegasan, peralihan waktu, perubahan suasana, maupun perenungan.
 

Dalam membacakan berita hendaknya diutamakan pelafalan yang tepat.
Gerak-gerik terbatas pada gerak tangan, lengan atau kepala. Segala gerak tersebut lebih banyak bersifat mengisyaratkan (bernilai sugestif) dan jangan berlebihan. Untuk menimbulkan suasana khusus yang diperlukan dalam pembacaan, suara lebih efektif dengan didukung oleh ekspresi wajah. Air muka (mimik) dan alunan suara yang pas lebih efektif untuk meningkatkan suasana. Senyum atau kerutan kening juga dapat membantu penafsiran teks.
 

Perhatikan pula kontak pandangan Anda dengan pendengar (penonton), terutama bila membacakan berita melalui media televisi atau kontak langsung dengan pendengarnya.Jadi, membaca berita adalah menyampaikan suatu informasi atau berita melalui membaca teks berita dengan lafal, intonasi, dan sikap secara benar



Semoga bermanfaat....

Wednesday, August 28, 2013

Kata Berimbuhan (Afiksasi)



Dalam tata bahasa tradisional afiks disebut imbuhan, yaitu morfem terikat yang dapat mengubah makna gramatikal suatu bentuk dasar. Misalnya me- dan -kan, di- dan -kan, yang dapat mengubah arti gramatikal seperti arsip menjadi mengarsipkan, diarsipkan. Proses penambahan afiks pada sebuah bentuk dasar atau kata dasar imiah yang disebut afiksasi.
Afiks yang terletak di awal bentuk kata dasar. seperti ber-, di-; ke-, me-, se-, pe-, per-, ter-, pre-, swa-adalah prefiks atau awalan. Yang disisipkan di dalam sebuah kata dasar, seperfi -em, -er-, -el-, disebut infiks atau sisipan. Yang terletak di akhir kata dasar, seperti -i -an, -kan, -isme, -isasi, -is, -if dan lain-lain dinamakan sufiks atau akhiran.

Gabungan prefiks dan sufiks yang membenluk satu kesatuan dan bergabung dengan kata dasarnya secara serentak seperti:
ke-an pada kata keadilan, kejujuran, kenakalan, keberhasilan, kesekretarisan, pe-an seperti pada kata pemberhentian, pendahuluan, penggunaan, penyatuan, dan per-an sebagaimana dalam kata pertukangan, persamaan, perhentian, persatuan dinamakan konfiks.
Ingat, karena konfiks sudah membentuk satu kesaman, maka harus tetap dihitung satu morfem. Jadi kata pemberhentian dihitung tiga morfem, bukan empat, Bentuk dasarnya henti, satu morfem, mendapat prefiks ber-, satu morfem, dan mendapat konfiks pe-an yang juga dihitung satu morfem, maka semuanya tiga morfem.

Fungsi dan Arti Afiks

1. Prefiks me-, berfungsi membentuk kata kerja atau verba. Prefiks ini mengandung arti struktural.
a. 'melakukan tindakan seperti tersebut dalam kata dasar' contoh:
menari, melompat, mengarsip, menanam, menulis, mencatat.
2. 'membuat jadi atau menjadi' contoh :
menggulai, menyatai, menjelas, meninggi, menurun, menghijau, menua
3. mengerjakan dengan alat' contoh :
mengetik, membajak, mengail mengunci, mengetam
4. berbuat seperti atau dalam keadaan sebagai' contoh: membujang, menjanda, membabi buta
5. mencari atau mengumpulkan' contoh :
mendamar, merotan.
6. dll.

2. Prefiks ber, berfungsi membentuk kata kerja (biasanya dari kata benda, kata sifat, dan kata kerja sendiri)
Prefiks ini mengandung arti :
a. 'mempunyai' contoh :
bernama, beristri, beruang, berjanggut
3. 'memakai' contoh :
berbaju biru, berdasi, berbusana.
4. melakukan tindakan untuk diri sendiri (refleksif)' contoh : berhias, bercukur, bersolek
5. 'berada dalam keadaan' contoh :
bersenang-senang, bermalas-malas, berpesta-ria, berleha-leha.
6. 'saling', atau 'timbal-balik' (resiprok) contoh :
bergelut, bertinju bersalaman, berbalasan.
7. dll.

3. Prefiks pe-, berfungsi membentuk kata benda.(dan kata kerja, kata sifat, dan kata bendasendiri). Prefiks ini mendukung makna gramatikal :
a. 'pelaku tindakan seperti tersebut dalam kata dasar contoh : penguji, pemisah, pemirsa,
penerjemah, penggubah, pengubah, penatar, penyuruh, penambang.
4. 'alat untuk me...' contoh :
perekat, pengukur, penghadang, penggaris
5. 'orang yang gemar' contoh :
penjudi, pemabuk, peminum, pencuri pecandu, pemadat.
6. 'orang yang di ...' contoh :
petatar, pesuruh.
7. 'alat untuk ...' contoh :
perasa, penglihat, penggali.
8. dll.

4. Prefiks per-, berfungsi membentuk kata kerja imperatif. Mengandung arti :
a. 'membuat jadi' (kausatif) contoh: perbudak, perhamba, pertuan.
5. 'membuat Iebih' contoh. pertajam, perkecil, perbesar, perkuat
6. `menbagi jadi' contoh: pertiga, persembilan dll.

5. Prefiks di-, berfungsi membentuk kata kerja, dan menyatakan makna pasif, contoh:
diambil, diketik, ditulis, dijemput, dikelola.

6. Prefiks ter-, berfungsi membentuk kata kerja (pasif) atau kata sifat. Arti yang dimiliki antara lain ialah :
a. ' dalam keadaan di ' contoh :
terkunci, terikat, tertutup, terpendam, tertumpuk, terlambat.
7. ' dikenai tindakan secara tak sengaja ', contoh :
tertinju, terbawa, terpukul.
8. ' dapat di- ', contoh :
terangkat, termakan, tertampung.
9. ' paling (superlatif) ', contoh :
terbaik, terjauh, terkuat, termahal, terburuk.
10.dll.

7. Prefiks ke-, berfungsi membentuk kata bilangan tingkat dan kata bilangan kumpulan, kata benda, dan kata kerja.
Sebagai pembentuk kata benda, prefiks ke- bermakna gramatikal 'yang di ... i', atau 'yang di ...kan', seperti pada kata kekasih dan ketua.

8. Sufiks -an, berfungsi membentuk kata benda.
Prefiks ini mengandung arti :
a. ' hasil ' atau ' akibat dari me- ' contoh :
tulisan, ketikan, catatan, pukulan, hukuman, buatan,tinjauan, masukan.
9. ' alat untuk melakukan pekerjaan ' contoh :
timbangan, gilingan, gantungan.
10.' setiap ' contoh :
harian, bulanan, tahunan, mingguan.
11.' kumpulan ', atau ' seperti ', atau ' banyak ' contoh :
lautan, durian, rambutan.
12.dll.

9. Konfiks ke-an, berfungsi membentuk kata benda abstrak, kata sifat, dan kata kerja pasif. Konfiks ini bermakna :
a. ' hal tentang ' contoh :
kesusastraan, kehutanan, keadilan, kemanusiaan, kemasyarakatan, ketidakmampuan,
kelaziman.
10.' yang di...i ' contoh :
kegemaran ' yang digemari ', kesukaan ' yang disukai ', kecintaan ' yang dicintai '..
11.' kena ', atau ' terkena ' contoh :
kecopetan, kejatuhan, kehujanan, kebanjiran, kecolongan.
12.' terlalu 'contoh :
kebesaran, kekecilan, kelonggaran, ketakutan.
13.' seperti ' contoh :
kekanak-kanakan, kemerah-merahan.
14.dll.

10.Konfiks pe-an, berfungsi membentuk kata benda. Arfi konfiks ini di antaranya ialah :

a. ' proses ' contoh :
pemeriksaan ' proses memeriksa ',
penyesuaian ' proses menyesuaikan ',
pelebaran ' proses melebarkan '.
11.' apa yang di- ' contoh :
pengetahuan ' apa yang diketahui ',
pengalaman ' apa yang dialami ' ,
pendapatan ' apa yang didapat '
12.dll.

11.Konfiks per-an, befungsi membentuk kata benda. Arti konfiks ini ialah :
a. ' perihal ber- ' contoh :
persahabatan ' perihal bersahabat ',
perdagangan ' perihal berdagang ',
perkebunan ' perihal berkebun ',
pertemuan ' perihal bertemu '.
12.' tempat untuk ber- ' contoh :
perhentian, perburuan persimpangan, pertapaan.
13.' apa yang di ' contoh :
pertanyaan, perkataan.
14.dll.

Afiks Produktif dan Afiks Improduktif
Afiks produktif ialah afiks yang mampu menghasilkan terus dan dapat digunakan secara teratur membentuk unsur-unsur baru. Yang termasuk afiks produktif ialah :
me-, di-, pe-, ber-, -an, -i, pe-an, per- an, dan ke-an.
Sedangkan yang termasuk afiks improduktif ialah :
sisipan -el-, -em-, er-, atau akhiran -wati,

Afiks Serapan
Untuk memperkaya khazanah bahasa Indonesia, kita menyerap unsur-unsur dari bahasa daerah dan bahasa asing. Conloh afiks serapan :
1. dwi- :
dwlingga, dwipurwa, dwiwarna, dwipihak, dwifungsi.
2. pra- :
praduga, prasangka, prasejarah, prasarana, prakiraan, prasaran, prabakti, prasetia, prawacana,
prakata.
3. swa- :
swalayan. swadesi, swasembada, swapraja, swatantra, swadaya, swasta.
4. awa- :
awamang, awagas, awabau, awaracun, awalengas.
5. a-, ab- :
asusila, amoral, ateis, abnormal.
6. anti- :
antipati, antiklimaks, antitoksin, antihama, antiseptik
7. homo- :
homogen, homoseks, homofon, homonim, homograf, homorgan.
8. auto- : autodidak, autokrasi, autobiografi, automobil, autonomi.
9. hipo- :
Hiponim,hipotesis, hipokrit, hipovitaminosis.
10.poli- :
polisemi, poligami, poliandri, polisilabis, poliklinik
11.sin- :
sintesis, sinonim, sintaksis, sinkronis, simpati, simposium
12.tele- :
telepon, telegraf, telegram, telepati, teleskop, teleks.
13.trans- :
transaksi, transisi, transportasi, transkripsi, transmisi, transliterasi, transfirmasi,
transmigrasi,transfer, transitif.
14.inter- :
interaksi, interelasi, interupsi, internasional, intersuler, intermeso, interlokal, dan lain - lain.
15.isasi- :
modernisasi, tabletisasi, pompanisasi, kuningisasi, dan lain-lain