Sunday, July 31, 2016

Penyusutan Aktiva Tetap

 Penyusutan aktiva tetap (depresiasi) adalah alokasi harga perolehan aktiva tetap kepada perode-periode akuntansi dalam masa penggunaannya. Menurut pandangan akuntansi, nilai aktiva tetap setiap saat turun sehingga setelah habis masa penggunaannya, dianggap sudah tidak mempunyai manfaat lagi bagi perusahaan. Hal ini berarti aktiva perusahaan yang nilainya sebesar harga perolehan aktiva tetap yang bersangkutan, dianggap habis. Dengan demikian merupakan kerugian atau beban bagi perusahaan untuk masa selama penggunaannya. Beban kerugian kerugian akibat turunnya nilai aktiva tetap lazimnya dicatat pada setiap akhir periode akuntansi, yaitu dengan mendebet aku “Beban Penyusutan dan mengkredit akun Akumulasi Penyusutan”

Faktor yang menentukan besarnya penyusutan
besarnya penyusutan aktiva tetap yang menjadi beban setiap periode akuntansi, tergantung kepada factor-faktor sebagai berikut:

a. Harga perolehan
harga perolehan meliputi semua pengeluaran yang berhu7bungan dengan perolehan dan penyiapannya, sampai aktiva tetap yang bersangkutan siap dioperasikan

b. Nilai sisa atau nilai residu
nilai residu (residual value) adalah taksiran nilai aktiva tetap setalah habis masa penggunaannya dengan demikian jumlah harga perolehan dikurangi dengan nilai residu adalah jumlah yang harus didsusutkan.

c. Usia ekonomis atau usia manfaat
usia ekonomis aktiva tetap adalah masa penggunaan aktiva tetap, yaitu sejak mulai dioperasikan sampai masa aktiva tetap yang bersangkutan secara ekonomis sudah tidak menguntungkan lagi. Usia ekonomis aktiva tetap biasanya ditetapkan berdasrkan taksiran

d. Metode penyusutan yang diterapkan ada beberapa metode penyusutan aktiva tetap yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya penyusutan yang menjadi beban setiap periode akuntansi. Metode mana yang diterapkan ditetapkan dengan memperhatiakan karakteristik aktiva tetap yang bersangkutan dan ketentuan-ketentuan perpajakan yang berlaku. Berikut ini dibahas mengenai beberapa metode penyusutan, serta ilustrasi penerapannya.

Aktiva tetap akan mengalami penyusutan dari suatu periode ke periode berikutnya, jadi nilai kegunaan dari aktiva tetap akan terus berkurang dari suatu periode ke periode berikutnya, kecuali tanah. Misalnya adalah mesin yang dibeli untuk ektivitas operasi perusahaan seharga 12.000.000 dan setelah 6 tahun ke depan nilai dari mesin tersebut mengalami penyusutan menjadi Rp. 7.000.000.

Dalam suatu periode tertentu apabila sudah digunakan atau dimanfaatkan maka nilai aktiva tetap akan mengalami penurunan. Aktiva tetap yang nilainya tidak akan berkurang, bahkan nilainya cenderung bertambah atau semakin tinggi adalah tanah. Seiring dengan bertambahnya waktu, nilai dari sebidang tanah akan mengalami penambahan atau semakin tinggi.

Penyusutan aktiva tetap terjadi karena berkurangnya nilai kegunaan dari aktiva tetap yang disebabkan karena adanya pemakaian aktiva tetap tersebut. Penyusutan dikenal juga dengan istilah depresiasi yaitu pengalokasian aktiva tetap yang disebabkan adanya penurunan nilai dari aktiva tetap tersebut. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengetahui besarnya penyusutan atau depresiasi, diantaranya metode metode garis lurus, metode jumlah angka tahun, metode menurun berganda, metode satuan jam kerja dan metode satuan hasil produksi.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai metode penyusutan aktiva tetap, sebaiknya Anda pahami dulu beberapa istilah berikut ini:

  1. Harga perolehan (harga barang + biaya-biaya yang menyertainya)
  2. Harga buku aktiva tetap (harga perolehan – akumulasi penyusutan aktiva tetap)
  3. Nilai residu disebut juga dengan nilai sisa yaitu perkiraan nilai aktiva tetap setelah dipakai sesuai umur ekonomisnya.
  4. Umur ekonomis adalah batas waktu penggunaan barang atau perkiraan usia barang.
Beberapa istilah di atas akan mempermudah dalam memahami metode penyusunan aktiva tetap. Berikut penjelasan dan pembahasan beeberapa jenis metode penyusutan aktiva tetap:

Metode Penyusutan Aktiva Tetap Garis Lurus
Istilah lain dari metode garis lurus adalah straigt line method, di dalam metode ini beban penyusutan aktiva tetap pertahunnya akan sama sampai akhir umur ekonomis aktiva tetap tersebut.
Rumusnya:
Penyusutan = Harga perolehan - nilai residu
                              umur ekonomis
Dapat juga dicari dengan cara lain:
- Menghitung tarif penyusutan tiap tahun
  Tarif penyusutan = 100 % umur ekonomis

- Menghitung beban penyusutan tiap tahun
   Beban penyusutan = tarif penyusutan x (harga perolehan – nilai residu)

- Menghitung nilai buku aktiva tetap
   Harga buku aktiva tetap = harga perolehan – akumulasi penyusutan


Metode Penyusutan Aktiva Tetap Menurun Ganda
Istilah lain dari metode ini adalah Double Declining Balance Methode. Di dalam metode ini, penyusutan aktiva tetap dapat ditentukan melalui persentase tertentu yang dicari dari harga buku pada tahun bersangkutan. Untuk menghitung persentase penyusutan dapat diperoleh dengan mengalikan persentase penyusutan yang diperoleh dengan metode garis lurus dikalikan angka 2. Jadi besarnya persentase penyusutan 2 kali dari persentase atau tarif penyusutan metode garis lurus.

Rumus:

Penyusutan = [2 x (100% : umur ekonomis)] x harga buku aktiva tetap.

Metode Penyusutan Aktiva Tetap Jumlah Angka Tahun

Istilah dari metode ini adalah sum of the years digit method, besarnya penyusutan aktiva tetap berdasarkan metode jumlah angka tahun mengalami penurunan jumlah tiap tahunnya.

Rumus:

Penyusutan=   sisa umur penggunaan
                        ---------------------------- x (harga perolehan - nilai residu)
                       jumlah angka tahun

Keterangannya:

  • Sisa umur penggunaan diperoleh = semisal umur ekonomisnya adalah 5 tahun, maka untuk tahun pertama sisa umur penggunaan berjumlah 5 (lima), sedangkan tahun kedua berjumlah 4 (empat), dan begitu seterusnya.
  • Jumlah angka tahun diperoleh = semisal umur ekonomisnya adalah 5 tahun, maka perhitungan jumlah angka tahunnya 1+2+3+4+5=15
  • Harga buku aktiva = harga perolehan dikurangi nilai residu


Metode Penyusutan Aktiva Tetap Satuan Jam Kerja

Istilah lainnya adalah Service Hours Method, penetapan beban penyusutan aktiva tetap dalam metode ini di dasarkan pada jam kerja yang bisa dicapai dalam periode yang bersangkutan.


Rumus:

- Beban penyusutan per tahun = jam kerja yang dapat dicapai x tarif penyusutan tiap jam

- Tarif penyusutan per jam = (harga perolehan - nilai residu) / jumlah total jam kerja penggunaan aktiva


Metode Penyusutan Aktiva Tetap Satuan Hasil Produksi

Istilah lainnya adalah Productive Output Method. Di dalam metode ini penetapan beban penyusutan aktiva tetap didasarkan pada jumlah satuan produk yang dihasilkan pada periode yang bersangkutan.

Rumus:

- Beban penyusutan per tahun= jumlah satuan produk yang dihasilkan x tarif penyusutan per produk

- Tarif penyusutan per satuan produk = (harga perolehan – nilai residu) / jumlah total produk yang dihasilkan.


Dapat disimpulkan bahwa:

Penyusutan adalah proses pengurangan nilai aktiva tetap yang disebabkan oleh beberapa faktor sebagai akibat penggunaan aktiva tetap tersebut. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhinya adalah faktor usia. Beberapa metode yang digunakan untuk menghitung besarnya beban penyusutan adalah metode garis lurus, metode menurun ganda, metode jumlah angka tahun, metode satuan jam kerja, dan metode satuan hasil produksi.


Setelah perhitungan selesai dilakukan, langkah berikutnya adalah mencatat beban penyusutan aktiva tetap. Proses pencatatan ini akan dilakukan di akhir periode akuntansi dengan dilengkapi bukti transaksi berupa memo yang di dalamnya memuat adanya ayat jurnal penyesuaian yang menjelaskan adanya penyusutan jumlah saldo periode tersebut.

Pencatatan dalam jurnal penyesuaian:

- Beban penyusutan aktiva tetap Rp. xxxx (debet)

- Akumulasi penyusutan aktiva tetap Rp.  xxxx (kredit)


Atau

- Beban penyusutan aktiva tetap Rp. xxxx (debet)

- Aktiva tetap yang bersangkutan  Rp. xxxx (kredit)




Semoga bermanfaat.... :D

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon